Awalnya saya memilih blogspot itu karena rekomend dari teman saya. Menurut dia untuk membuat blog lebih baik di blogspot karena lebih mudah dimengerti, akhirnya saya coba sendiri membuat account d blog spot. Saya setuju dengan pendapat teman saya tersebut, karena dia pernah mengajarkan saya untuk menggunakan yang selain blog spot. Namun ternyata benar karena saya sendiri merasa lebih mudah dalam menggunakan blogspot, itulah alasannya mengapa sampai saat ini saya masih menggunakan blogspot..
Webometric ini menjadi sebuah tempat di mana sebuah perguruan tinggi bisa mengaksentuasikan kiprahnya, lebih dari jenis lembaga-lembaga lainnya. Barangkali memang Webometric ini bisa juga digunakan untuk memeringkatkan jenis lembaga lainnya, tapi tentu harus dengan modifikasi pada rumusnya. Menurut saya secara garis besar webometric lebih menuju kepada penilaian berbagai perguruan tinggi dengan TIK yang akan menunjang proses-proses manajemennya sebagai sebuah korporat. Yang paling penting dari webometric ini adalah adanya sebuah panduan untuk mengembangkan situs perguruan tinggi : 1. Publish or Perish Nampaknya sekarang sudah bukan zamannya lagi untuk menyembunyikan informasi yang kita punya. Semakin terpublikasikan, justru kita akan semakin berkembang. Semakin disembunyikan (karena berpikir jangan sampai orang lain tahu) maka akan semakin tenggelam. 2. Pentingnya di-link orang / situs lain Mau tidak mau, ini harus dengan jalan adanya konten yang bermutu, lalu bisa juga dengan keharusan pada segenap unsur sivitas akademika yang punya blog atau situs untuk me-link ke situs lembaga. 3. Pentingnya mendaftarkan ke Search Engine Disebut-sebut bahwa search engine-nya adalah Yahoo, Live Search, Google, dan Exalead. Kita nggak bisa menunggu ke-empatnya crawling ke situs kita. Kita yang proaktif mendaftarkannya. 4. Pentingnya downloadable resource Ini tentu saja berupa tulisan dalam keempat format file tadi. Yang saya curiga di sini adalah apakah nilai unsur ini juga didasarkan pada konten aktual dari file-filenya ? Bagaimana kalau sebuah situs perguruan tinggi memasukkan sebanyak mungkin keempat jenis file itu tapi isinya hanya silabus, materi promosi, atau hal-hal lain yang tidak esensial ? Dugaan saya, berhubung webometric ini hanya didasarkan pada ukuran kuantitatif, nampaknya ia hanya melihat resultannya saja! 5. Pentingnya tulisan ilmiah Unsur yang satu ini barangkali lebih jujur, meski disebutkan harus terdaftar di Google Scholar. Ya tetap saja saya mempertanyakan, bagaimana kalau tulisannya banyak dan terdaftar di Google Scholar, tapi isinya tidak bermutu ?
Search engine adalah program yang digunakan untuk mencari informasi di lingkungan (realm) tertentu dan menyimpannya dalam database. Istilah ini seringkali terlalu dikaitkan dengan Internet search engine, yakni search engine yang didisain khusus untuk pencarian informasi di Internet. Sebenarnya search engine bisa juga dimanfaatkan untuk pencarian konten offline seperti misalnya katalog perpustakaan, konten hardisk di komputer pribadi, atau katalog koleksi museum dsb. Search engine membantu kita mengorganisir dan menampilkan informasi sedemikian rupa sehingga informasi tsb mudah diakses.
Ada tiga hal menyangkut search engine: crawling, indexing, dan searching. Sewaktu crawling, search engine mencari konten baru yang tidak ditemukan pada crawl terakhir, termasuk update file dan halaman web. Kemudian ia mengindex informasi yang didapat, mengambil keyword lalu mengelompokkannya. Di Internet misalnya, indexing sangat dipengaruhi oleh keyword dan meta tag yang menyediakan informasi mengenai halaman web.
Walau semua search engine bekerja dengan cara serupa tetapi kegunaannya bisa cukup bervariasi. Search engine didasarkan pada algoritma kompleks untuk menentukan relevansi hasil pencariannya, terutama hasil pencarian keyword-keyword generik. Pengguna cenderung lebih menyukai search engine yang menampilkan hasil pencarian seperti yang mereka harapkan. Beberapa search enginr yang banyak digunakan seperti Google, Yahoo, Lycos dan Altavista ,memiliki fitur masing-masing search engine-nya agar hasil pencarian yang ditampilkan lebih relevan dan lebih disukai penggunanya.
Google menjadi sangat terasosiasi dengan proses web search sehingga pencarian di web kini diistilahkan dengan “googling”. Google sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukasi hal ini karena dikhawatir penggunaan huruf kecil pada penyebutan nama perusahaannya, dan penggunaannya secara generik dapat mengurangi nilai jual.
Search engine merupakan hal yang penting di internet, karena search engine dapat membantu para pengguna internet untuk mencari site-site yang ingin dikunjungi dan menemukan informasi yang mereka inginkan.
CMS (Content Management System) adalah Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat,menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.
Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk mengelola website-nya haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya.
Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang berharga ratusan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan oleh pengguna.
Sebagai layanan purna jual, biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara mengunjungi area anggota dari website penyedia CMS yang dimaksud.
CMS Open Source.
Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemrograman, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang.
Karena kode pemograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source ini.
Walaupun gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum.
Beberapa CMS Open Source yang cukup populer, di antaranya: Joomla (dulu bernama Mambo), PHP Nuke, Post Nuke, Wordpress (dulu bernama CafePress), atau Drupal.
Sementara untuk CMS berbayar, mungkin dapat dikemukakan nama-nama seperti: Ektron, UserLand, GlobalSCAPE, Clickability, iUpload, Atomz, CrownPeak Technology.